Berita Kaltim

5 Raperda Usulan Pemkab Paser Disampaikan

5 Raperda Usulan Pemkab Paser Disampaikan
5 Raperda Usulan Pemkab Paser Disampaikan

TANA PASER – 5 ( Lima) Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) usulan  Pemerintah Kabupaten Paser disampaikan oleh Bupati Paser, dr. Fahmi Fadli pada Rapat Paripurna di Ruang Rapat Baling Seleloi Kantor DPRD Kabupaten Paser, Senin (22/1/24). Kelima Raperda tersebut terdiri dari Rancangan Peraturan Daerah tentang Pemilihan Kepala Desa, Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pengendalian Pusat Perbelanjaan dan Toko Swalayan, Rancangan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Kearsipan, Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Paser Tahun 2025-2045, dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.


Dalam kesempatan tersebut Bupati Fahmi menerangkan Kelima Raperda tersebut merupakan Raperda yang masuk dalam Program Pembentukan Perda Tahun 2024. Selain itu Bupati menjelaskan Pemerintah Daerah telah memiliki Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Desa, namun dalam perkembangannya sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini dan ketentuan peraturan perundang-undangan, sehingga perlu diganti, “sehingga diwaktu yang tepat ini, maka kami usulkan Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Paser tentang Pemilihan Kepala Desa, dengan harapan agar aturan hukum yang kita bentuk dapat menjadi payung hukum dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa yang akan kita laksanakan tidak lama lagi”, tambahnya.

Sedangkan untuk Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pengendalian Pusat Perbelanjaan dan Toko Swalayan, dalam perkembangannya peraturan ini dipandang perlu dilakukan penyesuaian dengan kondisi saat ini dan peraturan yang lebih tinggi, “sehingga melalui Rapat Paripurna ini, kami sampaikan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pengendalian Pusat Perbelanjaan dan Toko Swalayan untuk dapat dilakukan pembahasan lebih lanjut,” ulas Bupati. 


Pada saat yang sama Bupati Fahmi menjelaskan penyelenggaraan pemerintahan perlu ditunjang dengan ketersediaan arsip yang autentik, utuh dan terpercaya. Dukungan sistem kearsipan yang baik akan menjamin perlindungan kepentingan Pemerintah Daerah dan hak keperdataan masyarakat serta mendinamiskan sistem kearsipan. “Sejalan dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, maka kami rasa perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Kearsipan,”terangnya.

Pada momen tersebut dideskripsikan juga Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Paser (RPJPD)  Tahun 2025-2045, yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk 20 (dua puluh) tahun yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. “Pembentukan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Paser Tahun 2025-2045 dimaksudkan untuk  menindaklanjuti ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah yang harus dipedomani untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun kedepan dan memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh pelaku pembangunan di Kabupaten Paser dalam penyelenggaraan Pemerintahan, Pengelolaan Pembangunan dan Pelayanan kepada masyarakat,”ungkap Bupati.

Sedangkan untuk Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. “Adapun dalam kesempatan kali ini, kami sampaikan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, merupakan bentuk penyesuaian terhadap kondisi perangkat daerah yang dalam fungsinya memiliki beban kerja yang besar serta akibat adanya peraturan yang lebih tinggi, “ kata Bupati Fahmi. Dan dengan usulan terhadap raperda ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja penyelenggaraan perangkat daerah Kabupaten Paser. (Prokopim)

Berita Terkait:

Bupati Sampaikan Pendapat Terhadap Raperda Inisiatif DPRD

Video Terkait:



Berita Lainnya

Hadiri Puncak Hari Kartini & Luring Istana Negara, Sekda: Kartini Paser Sukseskan Paser MAS

Hadiri Puncak Hari Kartini & Luring Istana Negara, Sekda: Kartini Paser Sukseskan Paser MAS

SAMARINDA- Bupati Paser diwakili Sekda Paser Katsul Wijaya hadiri Puncak Peringatan Hari Kartini tahun 2022 di ruang Ruhu Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Kamis (21/04/2022). Puncak Hari Kartini juga dihadiri Wakil Ketua TPP PKK Kaltim Hj  Erni Makmur...
Baca ....
Bupati Fahmi Sampaikan Nota Keuangan Perubahan APBD 2022

Bupati Fahmi Sampaikan Nota Keuangan Perubahan APBD 2022

TANA PASER-Bupati Paser dr Fahmi Fadli memberikan penjelasan dan pengantar Nota Keuangan Rancangan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2022.Penjelasan nota keuangan  perubahan 2022  disampaikan Bupati Fahmi saat Paripurna dipimpin Ketua DPRD Paser Hendra W...
Baca ....
Rancangan Tata Ruang Provinsi sangat Berpengaruh dan Menjadi Dasar Rancangan Tata Ruang di Kabupaten

Rancangan Tata Ruang Provinsi sangat Berpengaruh dan Menjadi Dasar Rancangan Tata Ruang di Kabupaten

Jakarta - Rapat Koordinasi Lintas Sektor dalam rangka pembahasan rancangan peraturan daerah tentang rancangan tata ruang wilayah Provinsi Kalimantan Timur dihadiri Bupati Paser dr. Fahmi Fadli yang didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan Adi Maula...
Baca ....
Desa Padang Jaya Dipilih KPK dari Penelusuran Google

Desa Padang Jaya Dipilih KPK dari Penelusuran Google

Banyak yang kaget dan lalu bertanya, mengapa tiba-tiba Desa Padang Jaya di Kecamatan Kuaro ditunjuk sebagai salah satu dari empat desa di Kalimantan Timur menjadi calon percontohan Desa Anti Korupsi tahun 2023. Berbagai komentar pros dan kons muncul...
Baca ....