Berita:Pedagang Panyembolum Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Minyak Goreng di Pasar

Siaran Pers


TANA PASER- Sejumlah pedagang pasar Penyembolum Senaken mengungkap penyebab masih mahalnya harga minyak goreng alias diatas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetalkan Pemerintah.

Menurut keterangan beberapa pedagang, tidak adanya distributor pasti atau pemasok minyak goreng untuk pedagang pasar, menyebabkan harga jual yang ditawarkan masih disesuaikan dengan harga beli di agen.

“Harganya itu tidak stabil karena tidak ada kepastian pembeliannnya. Kalau beli dari agen itu harganya masih tidak pasti kadang naik, kadang turun. Beda di Indomaret atau ritel modern lainnya, mereka ada distributor pusatnya. Harganya pasti," kata pedagang Pasar Penyembolum saat temui humaspaser.go.id , Rabu (9/03/2022).

Pedagang mengaku masih menjual minyak goreng dengan harga tinggi. Untuk kemasan 2 liter dijual Rp 42 .000. Ia juga sudah jarang mengambil di agen karena minyak goreng jenis tertentu kerap kosong dan kalaupun ada, minyak goreng lokal yakni dari Banjarmasin.

Saat ditanya  kembali mengapa tidak menjual sesuai HET, ia mengaku karena harga belinya saja sudah tinggi. Masalahnya itu tidak ada kestabilan harga dari agen-agen yang sesuai standar pemerintah.

“Dari Banjarmasin kita terima harga Rp39.000 perdualiter. Bagaimana mau menjual minyak goreng sesuai HET karena sudah membeli dengan jumlah tinggi,” ungkapnya.

“Di agen itu tidak ada yang jual dibawa harga Rp 14.000, mereka masih jual harga tinggi. Kalau kita jual sesuai HET, kita  akan mengalami kerugian kalau harus menjual minyak goreng sesuai ketentuan pemerintah,” tambahnya. (humas)

Bagikan ke :

Banner

shadow

Berita Terkait

Dimuat dalam 5.0362 detik dengan memori 0.81MB.