Berita Kaltim

Cakupan Vaksin Rendah, Paser Sendirian di Level 3 PPKM

Cakupan Vaksin Rendah, Paser Sendirian di Level 3 PPKM
Cakupan Vaksin Rendah, Paser Sendirian di Level 3 PPKM

TANA PASER – Kabupaten Paser menjadi satu-satunya daerah di Kaltim yang kini berada di level 3 PPKM berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri yang dikeluarkan 8 November lalu. Ini menjadi ironis, mengingat Paser juga menjadi salah satu daerah yang sudah seharusnya berada di zona hijau jika melihat dari jumlah pasien terkonfirmasi Covid 19 yang dirawat. Dalam 4 hari terakhir, ada 1 pasien yang menjalani isolasi.

Menanggapi hal ini, Bupati Paser dr Fahmi Fadli mengatakan bahwa satu hal yang membuat Paser berada di level 3 karena cakupan vaksinasi masih rendah, yaitu berada pada angka 47.86 dosis pertama per hari Senin (8/11), dan 29.52 persen dosis kedua.

Karena itu seperti diberitakan sebelumnya, Bupati meminta peran serta Kepala Desa untuk memasyarakatkan vaksinasi kepada seluruh warganya. Ini disampaikan Bupati saat membuka pelatihan bimbingan teknis untuk 66 Kepala Desa yang berlangsung di Balai Latihan Kementerian Dalan Negeri Provinsi DI Yogyakarta, Senin (8/11).

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Paser dr I Dewa Made Sudarsana melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr Ainun Jariah yang dibuhungi melalui saluran telepon, Senin (8/11) mengatakan bahwa angka 47.86 mewakili sebagian besar masyarakat Paser yang memang mau divaksin.

Sisanya, kata Ainun, adalah mereka yang tidak mau divaksin dengan berbagai alasan, terutama yang merupakan penduduk di wilayah urban dan sekitarnya. Namun ada juga yang belum terjangkau karena berdomisili di wilayah-wilayah yang susah diakses.

“Semoga kita (Pemkab dan Satgas) segera menemukan cara untuk mengajak mereka agar mau dengan sukarela divaksin, agar kita bisa berartisipasi mencapai target vaksinasi baik secara nasional maupun regional Kalimantan Timur,” kata Ainun.

Sementara itu beberapa masukan dari warga Paser melalui media sosial menyampaikan agar perlu diupayakan jemput bola turun ke desa-desa utamanya desa yang padat penduduk dan memenuhi syarat fasilitas seperti jaringan internet.

Disebutkan juga bahwa terkadang masyarakat enggan datang ke fasilitas kesehatan karena jarak dan medan yang lumayan ekstrim. Karena itu salah satu jurus akselerasinya adalah penggabungan pelaksanaannya dengan desa terdekat. (humas)

Berita Lainnya

 Yayasan Al Khawarizmi Dirikan Masjid

Yayasan Al Khawarizmi Dirikan Masjid

TANA PASER- Yayasan Al – Khawarizmi Paser lakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Al Khawarizmi  kompleks kampus II Al Khawarizmi JL Ridwan Suwudi Desa Tepian Batang, Minggu (17/4/2022).Pada peletakan batu pertama Masjid Al Khawarizmi terse...
Baca ....
HIGH LEVEL MEETING TP2DD, Bupati Fahmi : Era Pandemi Digitalisasi Merupakan Solusi

HIGH LEVEL MEETING TP2DD, Bupati Fahmi : Era Pandemi Digitalisasi Merupakan Solusi

Tana Paser - Perkembangan Ekonomi dan Keuangan Digital saat ini masuk di berbagai sektor seperti edukasi, transportasi, akomodasi bahkan transaksi. Di lingkup pemerintah daerah Ekonomi dan Keuangan Digital (EKD) diarahkan untuk mendorong perluasan tr...
Baca ....
Asisten Pemkes Hadiri Malam Ta'aruf di Balikpapan

Asisten Pemkes Hadiri Malam Ta'aruf di Balikpapan

Balikpapan - Dalam  serangkaian acara MTQ tingkat provinsi Kalimantan Timur tahun 2023 yang ke 44 sebagai tuan rumah Balikpapan memulai acara tersebut dengan menggelar acara malam Ta'aruf atau malam keakraban silaturahmi bersama Kafilah MTQ se Kaltim...
Baca ....
Tanggapan Pemerintah Kabupaten Paser terhadap Raperda Inisiatif DPRD

Tanggapan Pemerintah Kabupaten Paser terhadap Raperda Inisiatif DPRD

TANA PASER - Usai usulan Raperda dari Pemkab Paser,  DPRD Kabupaten Paser mengajukan tiga Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Inisiatif Tahun 2025. Pengajuan ini disampaikan dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Paser. Rabu, (05/03/2025). Wakil Bupat...
Baca ....